Pertemuan VI - Etika dan Moral
Pengertian etika
Etika sebagai cabang psikologi disebut juga sebagai filsafat moral (moral philosophy). Etika berasal dari kata Yunani, ETHOS = Watak. Sedangkan moral berasal dari kata latin : Mos (tunggal), moris (jamak) yang artinya kebiasaan.
-Obyek material dari etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia.
-Obyek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
Menurut Bertens ; Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk tunggal, artinya adat kebiasaan, adat isthiadat, akhlak baik.
Menurut Bertens :
1.Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misal: Etika orang Jawa.
2.Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik, misal : Kode Etik Advokat Indonesia, Kode Etik Notaris Indonesia.
3.Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia :
1.Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak)
2.Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3.Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Etika dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.ETIKA Perangai
Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula.
2.ETIKA Moral
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.
Arti Etika
1.Etika sebagai ilmu
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2.Etika sebagai kode etik
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.Etika sebagai sistem nilai
Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Objek Material & Objek Formal Etika
-Objek material = suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal yang diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari. Objek material bisa bersifat konkret atau abstrak.
-Objek formal = cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
-Objek material etika = tingkah laku atau perbuatan manusia (perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas).
-Objek formal etika = kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. (Perbuatan yang dilakukan secara tidak sadar atau tidak bebas, tidak dapat dikenakan penilaian bermoral atau tidak bermoral).
Berdasarkan kajian ilmu
1.Etika Normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
2.Etika Fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dan lain-lain.
Tujuan dari kita belajar etika
Apa sih gunanya kita belajar etika ? Jawabannya sebagai berikut.
1.Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu
2.Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
Sistematika Etika
De Vos (1987)
Etika :
-Etika deskriptif
1.Sejarah kesusilaan
2.Fenomenologi kesusilaan
-Etika normatif
K.Bertens (1993)
Etika :
-Etika deskriptif
-Etika normatif
1.Etika umum
2.Etika khusus
-Metaetika
Frans Mangis-suseno (1991)
Etika :
-Etika umum
-Etika khusus
1.Etika individual
2.Etika sosial dibagi lagi :
- Sikap terhadap sesama
- Etika keluarga
- Etika profesi :
- Biosmedis
- Bisnis
- Hukum
- Ilmu Pengetahuan
- Dll
- Etika politik
- Etika lingkungan hidup
- Kritik ideologi-ideologi
Etika deskriptif
Dalam etika deskriptif, etika membahas apa yang dipandangnya. Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu.
Fenomenologi Kesusilaan
Fenomenologi berasal dari kata Fenomenon dan logos , Fenomenologi artinya uraian atau percakapan tentang fenomenon atau sesuatu yang sedang menampakkan diri, atau sesuatu yang sedang menggejala. Ciri pokok fenomenologi adalah menghindarkan pemberian tanggapan mengenai kebenaran.
Etika Normatif
tidak lagi berbicara tentang gejala-gejala, tetapi tentang apa yang seharusnya dilakukan. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan.Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.itu tidak deskriptif, tetapi preskriptif (artinya memerintahkan); tidak melukiskan melainkan menentukan benar-tidaknya tingkah laku atau anggapan-anggapan moral.
Metaetika
Berasal dari bahasa Yunani yang artinya = Melebihi, Melampaui, Setelah, Di luar, tentang.
Metabahasa = bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa. Istilah metabahasa diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas.
menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas.
-Etika Umum
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
-Etika Khusus
membahas prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
Struktur Etika:

Yang kita bahas adalah etika profesi
Prinsip dari etika profesi adalah
1.Tanggung jawab
2.Keadilan
3.Otonomi
Kode Etik
Tujuan dari kode etik adalah
- Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
- Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
- Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
- Untuk meningkatkan mutu profesi
- Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
- Menentukan baku standarnya sendiri
Aliran-aliran pemikiran dalam etika
- Eudemonisme
- Hedonisme
- Egoisme
- Utilitarianisme
- Deontologisme
- Etika Situasi
Bedanya etika dengan moral
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos,” artinya adat kebiasaan, (jamaknya “ta etha”). Moral berasal dari bahasa Latin “mos,” artinya adat kebiasaan (jamaknya “mores”). Jadi, keduanya memiliki kesamaan arti. Hanya asal bahasanya yang berbeda.
Kalau dalam penggunaan sehari-hari ada perbedaan sedikit yaitu moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Amoral dan Imoral
Menurut Poerwadarminta :
Tidak terdapat kata "amoral" maupun "imoral".
Menurut kamus besar bahasa indonesia, Amoral dijelaskan sebagai tidak bermoral atau tidak berakhlak tetapi tidak terdapat kata imoral.
Tetapi menurut Concise Oxford Dictionary
- Amoral : Unconcerned with, out of the sphere of moral, non moral.
- Imoral : Opposed to morality, Morally evil.
Beda Etika dan Etiket
- Etiket menyangkut “cara” suatu perbuatan harus dilakukan. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan sedangkan etika memberi norma tentang “perbuatan itu sendiri”.
- Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sedangkan etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain.
- Etiket bersifat relatif sedangkan etika jauh lebih bersifat absolut.
- Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam.
Beda Etika dengan Hukum
- Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
- Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
- Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
- Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
- Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
- Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
Beda Etika dengan Agama
Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional.
Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat Pertemuan ke VI)
ete
1.
bagus nih post nya. update banget acai. gue ksh nilai 86 yaaa
ReplyDeletemakasih ya cia :)
DeleteGambar mikirnya bagus...85
ReplyDeleteahahahah thanks ya ella buat nilainya :)
Deletebagus nih posnyaaa 87 yaaa
ReplyDelete