Blogger Widgets Psychology - KBK PENULISAN ILMIAH

Foto

Foto
PAXIOO :) *muka berantakan abis belajar*

Sunday, September 21, 2014

Sekarang ini adalah materi dari pertemuan ke-4 ....


Konfirmasi
Secara etimologi konfirmasi artinya adalah pengasan, memperkuat.

Ada 2 aspek konfirmasi :
1. Kuantitatif
2. Kualitatif

-Kuantitatif itu untuk memastikan kebenaran, ilmu pengetahuan mengemukakan konfirmasi.
Misalnya dengan membuat penelitian dengan mengumpulkan sebanyak mungkin sampel, yang akhirnya membuat suatu kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi)

-Kualitatif itu untuk menunjukkan kebenaran. Disebabkan karena metode kuantitatif tidak bisa di laksanakan sehingga menggunakan metode kualitatif.
Misalnya penelitian menggunakan metode wawancara.

Konfirmasi berupaya mencari hubungan yang normatif antara hipotesis yang sudah di ambil dengan fakta-fakta. Misalkan hipotesisnya besi dipanaskan akan memuai lalu hasilnya benar maka hiptesis meneguhkan (konfirmasi) ilmu pengetahuan tentang besi.

Ada 3 jenis Konifrmasi :
1. Decision Theory : Kepastian berdasarkan hubungan
2. Estimation Theory : Menetapkan kepastian dengan memberi peluang-peluang benar-salah melalui konsep probabilitas.
3. Reliability Theory : Mentepakan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta/evidensi yang berubah-ubah terhadap hipotesis.



Inferensi
Arti dari inferensi adalah penyimpulan. Sedangkan penyimpulan diartikan sebagai proses membuat kesimpulan (conclusion). Dengan demikian, inferensi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan)

Penarikan konklusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Inferensi Deduktif
2. Inferensi Induktif

Inferensi deduktif di bagi menjadi dua yaitu Inferensi langsung (silogisti) dan tidak langsung .

1. Inferensi langsung
adalah penarikan konklusi hanya dari sebuah premis. Dengan demikian, kesimpulan adalah pernyataan yang dihasilkan sesuai dengan premis-premis yang tersedia dan berhubngan secara logis dengan pernyataan tersebut.Konklusi di tarik tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya.

2. Inferensi Tidak Langsung
adalah penarikan konklusi dengan menggunakan dua premis. Lalu konklusi tidaklah lebih umum dari pada premis-premisnya.

Predikat konklusi disebut term mayor, sedangkan subyek konklusi disebut term minor. Lalu premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor sedangkan yang mengandung term minor disebut premis minor,

Hukum Inferensi
1. Kalau premis-premis benar, maka kesimpulan benar.
2. Kalau premis-premis salah, maka kemungkinan bisa salah dan juga bisa benar.
3. Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
4. Bila kesimpulan benar, maka premis-premis bisa benar dan juga bisa salah.

Konstruksi Teori
Definisi teori = Mode/kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami/sosial tertentu.
-KBBI = keterangan suatu peristiwa.
-Miarso = "jendela" untuk mengamati gejala yang ada, dan berdasar data empiris berhasil di analisis dan disintesekan.

Dua kutup arti Teori
1. Kutub 1 = Teori sebagai hukum eksperimental. Misalkan hukum mendel tentang keturunan yang bisa diuji langsung lewat observasi.
2. Kutub 2 = Teori sebagai hukum yang berkualitas normal, seperti hukum relativitasnya Einsten.

Pengelompokan ilmu pengetahuan dalam 3 periode :
1. Animisme : Fase percaya pada mitos
2. Ilmu Empiris : tolak ukur ilmu paling sederhana adalah pengalaman , klasifikasi , penemuan hubungan-hubungan , perkiraan kebenaran.
3. Ilmu Teoritis : Gejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pemikiran.

Tiga model Konstruksi Teori
1, Model Korespondensi
Kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
2. Model Koherensi
Dipandang benar kalau sesuai dengan moral tertentu.
3. Model Paradigmatis
Konsep kebenaran ditata menurut pola hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.

Aliran dalam Konstruksi Teori
1.Reduksionisme
Teori itu suatu pernyataan yang abstrak, tidak dapat diamati secara empiris, dan tidak dapat di uji langsung.
2.Intrumentalisme
Teori adalah instrumen bagi pernyataan obeservasi agar terarah dan terkonstruksi.
3.Realisme
Teori dianggap benar bila real, secara substantif ada, bukan fiktif.

(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat materi IV)

1 comment: