Blogger Widgets Psychology - KBK PENULISAN ILMIAH

Foto

Foto
PAXIOO :) *muka berantakan abis belajar*

Sunday, September 21, 2014

Pertemuan IV - Subyektivisme dan Obyektivisme

Subyektivisme
Pengetahuan dipahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu.
Pendukung dari pandangan Subyektivisme adalah :
1.Aritoteles, Plato, Descartes
2.Kaum Solipsisme (solo ipse)
3.Kaum Realisme Epistemologis
4.Kaum Idealisme Epistemologis

Ciri-ciri dari Subyektivisme :
1. Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus
2. Pengalaman subyektif sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi diri sendiri
3. prinsip subyektif tentang alasan cukup, karena berpengalaman bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetauan langsung dari diri subyek.

Menurut para ahli :

1.Menurut Descartes
Cogito Ergo Sum Cogitans : saya berpikir maka saya adalah pengada yang berpikir.

2.Realisme Epistemologis
bahwa kesadaran menghubungkan saya saya dengan "apa yang lain" dari diri saya.
3.Idealisme Epistemologis
bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di dalam suatu ide, yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni

Pengetahuan "yang bukan aku" merupakan pengetahuan tidak langsung.

Descarter menolak skeptisme yang membawanya kedalam subyektivisme. Ia juga seorang rasionalis. Bagi dia rasio dan atau pikiran adalah sumber satu-satunya dan jaminan kebenaran pengetahuan. Bagi descartes bahwa Tuhan Yang Maha Esa dapat saja secara langsung memunculkand data-data indra dalam kesadaran kita tanpa harus ada "dunia luar" yang mendasarinya. Descartes ke dalam posisi ekstrim disebut solipsisme. Kesadaran akan diri sendiri merupakan hasil dari suatu proses bertahap melalui pengalaman pergulatan dengan dunia luar.


Obyektivisme 
Suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia-dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks-mempunyai sifat dan ciri yang melampaui keyakinan dan kesadaran individu.

Pendukung pendapat ini adalah
1.Popper
2.Latatos
3.Marx

Obyektivisme merupakan pandangan bahwa obyek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita itu ada dan bebas dari kesadaran manusia

3 Pandanga obyektivisme :
1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan subjektif
2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual
3. Kebenaran hanya dapat di dasari dari pengalaman inderawi.
Ketiga pandangan tersebut sangat dekat dengan positivisme dan emprisme.

Pengetahuan dalam pengertian Obyektivisme
Pengetahuan tanpa orang: ia adalah pengetahuan tanpa diketahui subjek (Karl. R propper)

Para filsuf Skolastik menganggap perlu untuk memperbaiki beberapa keyakinan harian kita yaitu: meletakkan kesalahan pada indera, karena indera tidak pernah salah.

Untuk mencapai kebenaran inderawi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Obyek harus sesuai dengan jenis indera kita. Warna-warna infra merah tidak cocok dengan indera kita
2. Organ indera harus normal dan sehat.
3. Karena obyek ditangkap melalui medium, maka medium itu harus ada.

Obyek dibedakan menjadi dua:
1. Obyek khusus
Data yang di tangkap hanya oleh satu indera
2. Obyek umum
  Data di tangkap lebih dari satu indera.

Masalah yang paling susah diselesaikan atau tidak terpecahkan di seluruh epistimologi adalah persepsi.

Nah sampai disini pertemua subyektivisme dan objektivisme......

(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat materi IV)


1 comment:

  1. postingan kamu bagus caiii.. quotes trakhirnya bgus bgt cai.. hahaha. aku kasi nilai 85 ya, keep updating caii :)

    ReplyDelete