Blogger Widgets Psychology - KBK PENULISAN ILMIAH: September 2014

Foto

Foto
PAXIOO :) *muka berantakan abis belajar*

Sunday, September 28, 2014

Jawaban dari pertanyaan presentasi intelegensi


1. Tujuan ilmu kan untuk membantu kelangsungan hidup, bagaimana penjelasan / contohnya?
Sedangkan orang malas pun masih bisa bertahan hidupnya.
Pertanyaannya dari Devario (kelompok 10)
Jb : Membantu kelangsungan hidup yang dimaksudkan disini adalah hanya sekedar pembantu saja. Bukan berati tanpa ilmu, manusia tak akan bisa hidup. Ketahuilah sekecil apapun sebuah informasi, itu tetap menambah ilmu pengetahuan kita, kita kaan menjadi semakin tahu.Membantu yang dimaksud disini itu contohnya seperti zaman sekarang pekerjaan minimal yang dicari adalah S-1. Jika anda bukan S-1 bukankah akan menjadi sulit untuk mencari pekerjaan ? Seperti itulah maksud dari tujuan tersebut.

2. Bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahuan yang paling hakiki?
Pertanyaan dari Valen {705140124} dari kelompok (Thick Book)
Jb : Cara memperolehnya adalah dengan cara menguji pengetahuan itu sendiri berdasarkan bukti ilmiah karena dengan berdasarkan bukti ilmiah atau fakta-fakta maka kita dapat memperoleh pengetahuan yang paling hakiki..
3. Contoh kegiatan intelegensi manusia?
Pertanyaan dari Liesye (705140067) dari kelompok (Pelangi)
Jb : Intelegensi bangkit dan mulai berfungsi saat ada pertanyaan dalam diri yang memaksa kegiatan memerhatikan dan berpikir, lalu setelah penelitian didapat insight yaitu penangkapan suatu intuisi mengenai jawaban yang dicari.
Contohnya, seseorang dapat menumis memakai air dan tidak perlu minyak. Mengapa demikian? Setelah penilitian, didapat bahwa air dan minyak fungsinya kurang lebih sama di wajan, yaitu agar makanan di wajan tidak lengket dan tidak gosong.

4. "Pengetahuan adalah sesuatu yang kita dapat dari pengalaman dan gejala2 di lingkungan kita"
Di dalam modul pembelajaran, pengetahuan mencakup inderawi dan intelektif. Menurut kelompok kalian, pengetahuan hanya berasal dari pengalaman dan gejala2 lingkungan yang berarti hanya mengandalkan inderawi. Bagaimana suatu pengetahuan dapat sempurna jika hanya mengandalkan inderawi tanpa intelektif ?
( Jeannyfer Teja / 705140055 / CLOUD )
Jb : Menurut kami, pengalaman yang kami maksud justru mencakup inderawi dan intelektif, karena pngalaman inderawi juga diolah oleh proses kognitif sehingga baru dikatakan sebagai pengalaman yang dapat menjadi pengetahuan.

5. Apa yang membedakan tingkat intelegensi seseorang ?
( Cherika / 705140165 / CLOUD )
Jb : Tentunya setiap manusia memiliki tingkat intelegensi yang berbeda.
Yang membedakannya adalah :
- faktor genetik
- faktor keluarga (pola asuh)
- kematangan seseorang
- potensi yang dimiliki
- faktor lingkungan

6. Perbedaan intelegensi dengan indera batin lainnya disebut sebagai estimasi dan kognitif. Apa arti dari kedua itu ?
( Maya / 705140065 / CLOUD )
Jb : Estimasi itu kegiatan memprediksi dari bukti-bukti dan fakta-fakta yang sudah ada secara logis dan sistematis. Kognitif adalah cara memproses dan memanipulasi informasi dalam berpikir, mengingat, dan mengetahui (menerima sesuatu yang baru).

7. Menurut Aristoteles, intelek itu mencapai yang universal sedangkan panca indera menyangkut hal2 yang individual. Intelek yang mencapai universal itu yang seperti apa ? Atau contohnya ?
( Bonita / 705140035 / CLOUD )
Jb : Intelek yang mencapai universal itu maksudnya yang berlaku untuk semua orang, dalam arti tidak dibatasi antara ruang dan waktu (universal).
Pertemuan ke VIII - Kebebasan

Jiwa dan Kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanismeperbuatannya

"Sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan" - Erich Fromm, 1960

Pandangan determinisme
Determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia. Seluruh kegiatan manusia di duniaberjalan
menurut keharusan yang bersifat  deterministikdisebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.

  1. Determinisme fisik-biologis
  2. Determinisme psikologis
  3. Determinisme sosial
  4. Determinisme teologis
Kelemahan determinisme:
  1. Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia (paradoks tidak meniadakan kebebasan juga keharusan, bukan?)
  2. Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
  3. Menafikan adanya tanggung jawab (tak relevan menuntut tanggung jawab atas kesalahan, bukan?)
Arti Kebebasan
-Pengertian umum/Kebebasan negatif/tidak ada hambatan (tidak ada paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada halangan, tidak ada aturan). Tapi ini bukan kebebasan eksistensial.
-Pengertian khusus kebebasan eksistensial:
  1. Penyempurnaan diri (ingat filsafat proses Whitehead?)
  2. Kesanggupan memilih dan memutuskan
  3. Kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan (kebebasan/hak-hak dasar seperti ditegaskan Franz Magnis-Suseno)
Jenis-jenis kebebasan
  1. Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
  2. Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan)
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial:
  1. Melibatkan pertimbangan
  2. Mengedepankan nilai kebaikan
  3. Menghidupkan otonomi
  4. Menyertakan tanggung jawab
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
  • Menyertakan pengertian
  • Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
  • Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
  • Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
Sejarah perkembangan kebabasan berdasarkan zaman-zaman :
  • Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
  • Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik
  • Era kontemporer (pascamodern?), kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
  • Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan .
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat pertemuan ke VIII)



Tugas Tentang Kebebasan

Kalau menurut saya pribadi . Manusia itu adalah makhluk hidup yang bebas . Manusia memiliki "freewill" untuk memilih tujuan hidup mereka. Kalau semua dibatasi malahan akan muncul yang namanya pemberontakan, karena manusia adalah makhluk yang cerdas , yang bisa memilih tujuannya , dan yang memiliki akal budi. Memang ada batasan-batasannya , tapi kalau menurut saya pribadi memang, kalau tidak ada batasan, tentu saja dunia ini akan hancur karena manusia bisa melakukan tindakan semaunya yang belom tentu bisa menguntungkan orang lain . Malahan dapat merugikan sesamanya .


Pertemuan ke VII - Afektivitas

Afektivitas : Kasih sayang
Yang membedakan manusia dengan tumbuhan adalah kasih sayang . Dan afektivitaslah yg membuat manusia 'berada' di dunia, berpartisipasi dengan orang lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif.

Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yg disebut 'suasana hati.' Org bersuasana hati baik: bila semua kemampuan bekerja dg baik.

Apa yang bukan merupakan perbuatan afektif

  1. Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2.
  2. Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.
Apa yang merupakan perbuatan afektif

  1. Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
  2. Perbuatan afektif sedikit mirip dg  'perbuatan mengenal' krn dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dg 'perbuatan mengenal' krn perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada 'perbuatan mengenal' subyek membuka diri pd obyek.
Kondisi Afektivitas manusia
  1. Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya.
  2. Apakah kesenangan harus dicurigai? Saya hidup dibawah 'cara afektif' kesenangan, bila saya sungguh bersatu dlm perasaan dan pikiran dengan apa yg baik bagi saya. Kesenangan=perasaan yg dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik.
Catatan akan cinta dengan diri sendiri,sesama,dan Tuhan
  1. Org sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme,maka tidak baik. Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai org lain dg sungguh-sungguh.
  2. Egoisme menolak setiap perhatian otentik pd org lain. Org egois hanya mengambil untung dr apa saja.
  3. Jika kita mencintai Tuhan dg seluruh jiwa/hati, tdkkah itu sama dg mengasingkan diri dr diri sendiri? Tidak. Tuhan tdk melawan kita. Ia transenden dan imanen. St. Agustinus: Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing2. Ia = dasar dlm mana semua manusia saling berkomunikasi. Makin saya mendekati orang lain, makin saya mendekati Tuhan.
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat pertemuan ke VII)

Saturday, September 27, 2014

DIALOG




Jiwa   : Hai Badan!

Badan : Hai Jiwa!

Jiwa   : Bisakah kamu mendeskripsikan dirimu?

Badan : Baiklah…
             Aku adalah bentuk konkrit dari kejasmanianku
             Aku ini berwujud jasmani
             Aku ini tidak dapat dipisahkan dengan kamu

Jiwa  : Wahh… Romantisnya

Badan : Iya ^^
             Jiwa, dapatkah kamu mendeskripsikan dirimu?

Jiwa  : Aku ini yang mengendalikan kamu
            Aku ini hadir di dalam dirimu
            Aku ini dipersatukan dengan dirimu agar manusia ada

Badan : Wah.. Itu berarti kita harus bersatu….

Jiwa  : Iya…
            Tapi ada kabar buruk

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Ketika kematian tiba maka kita sudah tidak bersatu. Akan tetapi, sebelum kematian tiba aku akan selalu bersamamu.

Badan : Wah, so sweet yah…

Jiwa  : Iya ^^ .. Badan, jika aku sakit apakah kamu mengalami juga?

Badan : Wah, tentu.  Ketika kamu sakit aku pun merasakan juga bahwa ada sesuatu hal yang tidak beres.

Jiwa  : Oh .. Bila suatu saat tidak ada aku, apakah kamu dapat hidup sendiri?

Badan : Tidak, karena kamu yang mengendalikan diriku. Kamulah pelengkap diriku.

Jiwa  : Lalu, apa yang membedakan kita?

Badan : Aku ini ‘ada’ dan ‘nampak’ sementara kamu ‘ada’ dan ‘tidak Nampak secara fisik’

Jiwa  : Oh begitu … Baiklah, kalau begitu kita bersatu dan rukun dalam pribadi manusia.

Badan : Baiklah Jiwa! Tapi, kamu jangan menyakiti manusia yah!

Jiwa  : Iya badan!! Emm, ada lagi  yang harus kamu ketahui dari diriku.

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Karena akulah maka manusia menjadi makhluk bebas.

Badan : Kok bisa begitu?

Jiwa  : Because freedom is self-determination. Karena hanya manusialah yang memiliki kebebasan.

Badan :  Oh begitu, saya mengerti

Jiwa  : Karena itulah aku dan kamu sama – sama penting.
            Tanpa aku, kamu tidak bisa hidup
            Tanpa kamulah, aku tidak bisa hidup
            Okay badan cukup disini dahulu ya^^. Mari kita istirahat


Badan : Baiklah jiwa.. Selamat beristirahat
Pertemuan ke VII - Badan dan jiwa

 

Badan dan jiwa = satu kesatuan yangg membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.

Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang

  1. Monisme
  2. Dualisme
Monisme

-aliran yg menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yangg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia.
-Tiga bentuk aliran Monisme :
  1. Materialisme
  2. Teori Identitas
  3. Idealisme
Dualisme
-Badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada dalam pengertian dan objek.
-Ada empat cabang dalam Dualisme
  1. Interaksionisme
  2. Okkasionalisme
  3. Parallelisme
  4. Epifenomenalisme
Ada beberapa pandangan...
-Pandangan monisme bertentangan dengan hakekat manusia sesungguhnya. Plato berkata, badan dan
jiwa punya sifat yg berbeda. Badan sementara, jiwa abadi. Kelemahan materialisme= tdk bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal.
-Pandangan dualisme, khususnya paralelisme yg mengatakan badan jiwa dua hal yg terpisah,
tidak terkait, sulit diterima. Perbuatan baik muncul dr niat yang baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.

Badan manusia
Badan = elemen mendasar dlm membentuk pribadi manusia. Apa pengertian badan? Pandangan tradisional, badan=kumpulan berbagai entitas material yg membentuk makluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Pandangan ini tdk memberikan pandangan utuh ttg manusia. Badan hrs dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah
membicarakan diri (Gabriel Marcel).

Jiwa manusia
Badan manusia tdk memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dlm pandangan tradisional jiwa – makluk halus, tdk bs ditangkap indera. Konsep ini menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Ini ditolak. Jiwa harus dipahami sbg kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
Tokoh : 
  1. James P Pratt menunjuk ada empat kemampuan dasar jiwa manusia. Pertama, menghasilkan kualitas penginderaan. Kedua, Mampu menghasilkan makna yg berasal dr pengeinderaan khusus. Ketiga, mampu memberi tanggapan thdp hasil penginderaan. Empat, memberi tanggapan pd proses yg terjadi dlm pikiran demi kebaikan.
  2. Agustinus: manusia hanya bs melakukan penilaian thdp tindakannya krn dorongan dr jiwa. Jiwa mendorong manusia utk melakukan hukum-hukum moral yg diketahui. Praktek moral sehari-hari adalah tanda berfungsinya jiwa dlm diri seseorg. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik.
KESIMPULAN: Realitas manusiawi – realitas prinsipial terbentuk dr dua elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa = satu kesatuan yg membentuk eksitensi manusia. Jiwa tdk bs berfungsi baik kalau tdk ada badan. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri.

Thursday, September 25, 2014

Pertemuan ke VI - Filsafat Manusia















Apa itu Filsafat?
Filsafat berasal dari kata philein (mencintai) dan sophia (kebijaksanaan)

"Philosophy is for those who are willing to be disturbed with a creative disturbance..... Philosophy is for thos who still have the capacity to WONDER....." -James L. Christian, prelude

Apa itu Filsafat manusia?

  • Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
  • Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia(origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
  • Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia.
  • Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.
Dulu filsafat manusia dia sebut Psikologi Filosofis, Psikologi Rasional
Kalau sekarang disebut Filsafat manusia, Antropologi Filosofis

Lalu apa perlunya kita mempelajari filsafat manusia? Berikut jawabannya

  1. Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari ?yang ada?
  2. Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Sulitkah berfilsafat tentang manusia?
  1. Ya, karena seolah tak berguna atau tak mungkin
  2. Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia. Lalu, apa perlunya lagi filsafat manusia?
  3. Karena belum cukup!
  4. Para filsuf saling bertentangan mungkin mereka juga salah.
  5. Karenanya, ingat tujuan filsafat diatas tadi
Pasti Masih perlu belajar berfilsafat manusia itu. Lalu pandangan dari filsuf-filsuf dapat diatasi dan diperdamaikan. Tokoh-tokohnya adalah :
Plato 

  1. Aristoteles
  2. Merleau-Ponty
  3. Paul Ricoeur
  4. Martin Heidegger
  5. Soren Kierkegaard
  6. Emmanuel Levinas
  7. Gabriel Marcel
  8. Jacques Lacan
  9. Jacques Derrida
Jadi, relevanlah filsafat manusia itu, karena :
  1. Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
  2. Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
  3. Sebagai konsekuensi no.2 di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. Misalnya kata Karl Marx, Erich Fromm dan E. Levinas
Metode Filsafat manusia yaitu : Refleksi, analisa transendental, sintesa, ekstensif, intensif, dan kritis

Objek filsafat manusia, ada objek formal dan material
-Objek Formal : Manusia
-Objek Materia; : Esensi manusia, strukturnya yang fundamental

Kata A. Heschel tentang filsafat manusia dalam "Who is man?" di Stanford University Press, 1965
-Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentangmanusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu?

Kata Max Scheler dan Heidegger
-Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya.

Berikut adalah dari mana saja datang pertanyaan tentang Manusia 
  1. Kekaguman
  2. Ketakjuban
  3. Frustrasi
  4. Delusi
  5. Pengalaman negatif
Berikut adalah apa yang akan di bahas dalam filsafat manusia 
  1. Mencari kekhasan manusia
  2. Manusia sebagai ?ada-di-dunia?
  3. Evolusi
  4. Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
  5. Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  6. Transendensi
  7. Manusia sebagai roh
  8. Pengetahuan manusia
  9. Kebebasan
  10. Kesejarahan/historisitas
  11. kebudayaan, sains dan teknologi
  12. Dimensi antropologis dari pekerjaan
  13. Manusia sebagai pribadi/persona
  14. Kematian dan harapan
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat pertemuan ke VI)